BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 21 April 2012

Kita Lolooooooooosss !!!!


      Beberapa hari yang lalu guru bahasa Inggrisku memberi tugas membuat komik Popry secara berkelompok. Popry berasal dari kata ‘’popped rice’’ yang artinya beras yang digembungkan atau biasa disebut bipang (makanan khas kotaku). Popry adalah maskot yang diciptakan oleh murid kelasku yang kepalanya berbentuk butiran bipang .Dan hari ini tugas itu harus dikumpulkan.  Ketika sampai dikelas, Linda salah satu anggota kelompokku menegurku ‘’Lihat hasilnya dongg.’’ Dengan santainya aku merogoh-rogoh tasku untuk mengambil komik milik kelompok kami, dan ternyata NIHIL!! ‘’Waduhh Lin nggak ada,’’ ucapku panik. ‘’jangan bercanda’’, Linda tak percaya. ‘’Sumpah! oh iyaa tugasnya ada di atas lemari, lupa nggak aku masukkan ke tas.’’
Pikiranku mulai kacau membayangkan hukuman apa yang akan diberikan oleh guru bahasa Inggrisku. Betapa jengkelnya aku mengingat kami lembur berhari-hari mengarang cerita, merangkai kata-kata, sampai menggambar karakter komik itu sepulang sekolah sampai maghrib tiba. Belum lagi semalam pukul 10 aku mati-matian menahan lelah demi pergi ke rental untuk mencetaknya.  Dan ternyata kutinggalkan begitu saja komik itu. Kenapa kecerobohanku ini kambuh di saat genting seperti ini. Tapi untunglah teman-temanku pengertian.
‘’Ke rental aja bareng anak-anak yang belum ngeprint,’’ usul Dita. Sahabat sekaligus teman sekelompokku itu sedikit melegakanku. Ternyata beberapa kelompok lain sama sekali belum mencetak tugasnya.
‘’Rugi kemarin udah habis banyak, gimana kalau ijin pulang sebentar?’’
 ‘’Ya terserah sih, tapi nanti aja sebentar lagi jam bahasa Inggris mulai’’
Bel ganti pelajaran berbunyi dan artinya ‘jam bahasa Inggris pun tiba’. Seperti biasa, jantungku berdetak kencang saat guru bahasa Inggrisku itu masuk kelasku. Tapi saat ini rasanya lebih tidak beraturan. Saat salah satu kelompok maju untuk mengumpulkan tugasnya, guruku itu marah-marah karena ada kesalahan pada pencetakannya. Apalagi saat mendengar laporan bahwa beberapa kelompok belum siap mengumpulkan. Sebelum keluar kelas beliau berpesan agar tugasnya dikumpulkan hari ini juga bagaimanapun caranya.
Aku dan kelompokku mulai mengatur strategi untuk memecahkan masalah ini . Keputusannya aku dan Nana ke rumahku untuk mengambil komik itu. Kami berdua bergegas menuju gerbang sekolah. ‘’Pak kami pulang sebentar mau ambil tugas, boleh ?’’ ijinku pada satpam sekolan. ‘’Boleh, asal ijin dulu ke BK.’’ Hmmmm IJIN BK sama dengan MASALAH, pasti nanti dapat ceramah dari guru BK dulu, batinku. ‘’Hmmm,  yasudah saya ke kelas dulu pak.’’
Beberapa saat kemudian kami kembali lagi ke gerbang. Untung kelasku berada di bagian depan, jadi tenaga kami tidak begitu surut karena mondar-mandir. Dan tentu saja kami ijin dengan alasan berbeda. ‘’Pak nggak jadi pulangnya, saya ke rental itu aja ya,’’ kataku sambil menunjuk rental dekat sekolahku. ‘’Oke, jangan lama-lama yaa.’’  Pak satpam menyetujui. ‘’Makasih pakk.’’
Beberapa meter setelah meninggalkan sekolah......
‘’Pak pak becak pak,’’ panggilku kepada seorang tukang becak yang kebetulan lewat . Setelah aku dan Nana naik, pak becak mulai mengayuh.  Sepanjang perjalanan aku dan Nana memanjatkan puja dan puji syukur karena beberapa langkah lagi tugas akan berada di tangan meskipun dengan jalan berbohong.
Di tengah perjalanan Nana bilang ada kepala sekolah di seberang jalan. Mukaku memucat dan langsung panik, bagaimana kalau kita sampai ketahuan kabur dari sekolah. Tapi Nana segera menjelaskan bahwa yang dimaksudnya adalah kepala sekolah SD-nya. Memang nama  kepala sekolah SD Nana sama dengan nama kepala sekolah kami. Syukurlaahh...
Sesampai di rumah cepat-cepat aku mengambil komik sial itu karena khawatir jika satpam sekolahku curiga kami tidak kunjung kembali. Kemudian kami kembali ke sekolah naik becak yang sama. Sepanjang perjalanan kembali tak henti-hentinya kami bersyukur lagi.
Kami menyuruh pak becak berhenti di tempat kami naik tadi karena takut ketahuan jika kami turun terlalu dekat dengan sekolah. Setelah menyerahkan selembar sepuluh ribuan kepada pak becak, kami berjalan menuju ke sekolah dengan perasaan riang gembira .
Sesampainya di kelas aku mengipas-ngipas  komik itu di hadapan Dita dan Linda. ‘’waah akhirnyaaaa’’, ‘’gimana tadi ?’’ tanya Linda dan Dita menyerbu. ‘’panjaaaaaaaang,’’ jawabku.
Beberapa saat kemudian salah satu temanku membawa sebuah berita bahwa guru bahasa Inggrisku memberi kesempatan terakhir mengumpulkan besok. Ya Tuhaaaan jadi perjuangan kami tadi percuma. Meski demikian kami mengumpulkan tugas kami hari ini juga.
Memang sesuatu yang didapatkan dengan curang tidak akan mendapatkan barokah, seperti kecurangan yang baru saja kulakukan. 


#dikutip dari tugas Bahasa Indonesia membuat cerpen pengalaman pribadi kelas X semester 2 :D

0 komentar: